Rabu, 26 Januari 2011

Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya

26 Januari 2011 (22:50 WIB)

Dua orang malaikat berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya.  Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua malaikat itu  bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya.  Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang ada  di basement. Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yang lebih tua  melihat bahwa dinding basement itu retak.

Kemudian malaikat itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement  itu lenyap.
Ketika malaikat yang lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu,  malaikat yang lebih tua menjawab, “Sesuatu tidak selalu kelihatan  sebagaimana adanya”.
Malam berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rumah satu keluarga  petani miskin tetapi sangat ramah.  Setelah membagi sedikit makanan yang petani itu punyai, petani itu  mempersilahkan kedua malaikat untuk istirahat di tempat tidurnya.
Ketika matahari terbit keesokkan harinya, malaikat menemukan bahwa petani  itu dan isterinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan  sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka terbaring mati.  Malaikat yang lebih muda merasa geram. Ia bertanya kepada malaikat yang  lebih tua, “Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yang pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menambalkan dindingnya  yang retak. Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian  mereka bersedia membaginya dengan kita.
Mengapa engkau membiarkan  sapinya mati?”  Malaikat yang lebih tua menjawab, “Sesuatu tidak selalu kelihatan  sebagaimana adanya”.  “Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di  lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak  bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding itu agar ia tidak  menemukan emas itu.”
“Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini, malaikat maut datang  untuk mengambil nyawa isterinya. Aku memberikan sapinya agar malaikat  maut tidak jadi mengambil isterinya.” “Sesuatu tidak selalu kelihatan  sebagaimana adanya”.
Kadang-kadang itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa  sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita mempunyai iman, kita  hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi  kebaikan kita.  Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba…. 

Tidak ada komentar: